jelaskan parameter kualitas penduduk dan mobilitasnya
Jelaskanparameter yang digunakan dalam menentukan kualitas penduduk! SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Geografi; Jelaskan parameter yang digunakan dalam menentukan SS. Syifa S. 27 Mei 2022 05:32. Pertanyaan. Jelaskan parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas penduduk! Mau dijawab kurang dari 3 menit?
1 kota kecil, dengan jumlah penduduk jiwa; 2. kota sedang, dengan jumlah penduduk 50.000-100.000 jiwa; 3. kota besar, dengan jumlah penduduk 1.000.000-10.000.000 jiwa (Daljoeni, 1998) Kota yang ideal terbagi dalam beberapa daerah peruntukan yaitu: 1. Pusat pemerintahan 2. Pusat perdagangan
Tingkat kesehatantingkat pendidikantingkat kelahirantingkat kematianpendapatan perkapita Tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, tingkat melek segitu tau Pertanyaan baru di IPS Pernyataan yang tepat dari kurva penawaran tersebut ialah .... a. penjual akan sedikit menawarkan barang bila harga barang naik b. penjual akan banya … k menawarkan barang bila harga barang naik c. pembeli akan sedikit membeli barang bila harga barang turun d. pembeli akan banyak membeli barang bila harga barang naik Tabungan yang paling umum dan banyak dimiliki setiap orang. Seperti yang sudah kita bahas sedikit di atas, bahwa nasabah dari tabungan yang satu ini b … iasanya diberikan fasilitas buku tabungan, kartu debit dan layanan banking baik itu sms banking, mobile banking atau internet banking. Tabungan yang demikian disebut tabungan ... a. Berjangka b. Deposito C. Investasi d. Konvensional 9. Perhatikan data berikut!No. Mata Uang1. Langka2. Dapat diterima umum3. Mudah didapat4. Umumnya berupa logam5. Jumlah sedikit6. Sangat disukaiBerdas … arkan data, syarat suatu barang agar dapat berfungsi sebagai uang ditunjukkan nomor.... a. 1, 3, 4, 6 b. 1, 2, 5, 6 C. 1, 2, 3, 4 d. 1, 3, 4, 5 belanda dikenal dengan politik adu dombanya, bukti adu domba belanda adalah .... Apabila seseorang memiliki pekerjaan dan menerima gaji, Seseorang tersebut menghasilkan uang melalui penghasilan yang diperoleh. Itu sama saja seperti … menukar waktu dan tenaga dengan uang. Misalnya, ketika Anda bekerja sebagai karyawan sebagai perancang web, kasir toko kelontong, atau petugas kepolisian, Anda akan dibayar sejumlah uang yang telah ditentukan untuk melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu. Pendapatan yang demikian disebut a. Penghasilan b. Porto folio c. Royalty d. Deviden
Jelaskanperan kualitas penduduk terhadap keberhasilan pembangunan di suatu daerah! Kualitas penduduk sgt mempengaruhi pembangunan suatu daerah msalnya daerah A mempunyai penduduk yg berkualitas dgn ilmu pengetahuan yg tinggi akan jauh lebih maju drpada daerah B yg mempunyai penduduk dgn kualitas biasa2 saja ataupun cenderung kurang ilmu
Jakarta - Tahukah kamu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia? Karena itu, perlu proses pengelompokan secara sistematis di tengah penduduk, yang disebut juga komposisi penduduk adalah proses mengklasifikasi dan membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu di suatu daerah. Dalam studi ilmu geografi, komposisi penduduk diterapkan untuk menganalisis gambaran umum mengenai penduduk di suatu daerah berdasarkan sejumlah daripada bingung mengenai komposisi penduduk, yuk cari tahu penjelasannya di bawah ini!Dalam buku Pengantar Ilmu Kependudukan yang ditulis Said Rusli, komposisi penduduk adalah proses penggambaran susunan penduduk berdasarkan pengelompokan atas karakteristik yang teknis, proses komposisi penduduk dikelompokkan dalam konteks karakter dan kategori yang variatif dan multidimensi. Misalnya, komposisi penduduk dikaitkan dengan kategori menurut jenis kelamin, umur, taraf pendidikan, hingga lapangan komposisi penduduk adalah proses yang diimplementasikan guna menganalisis, mengetahui, dan mengelompokkan penduduk berdasarkan beberapa kategori tertentu. Fungsi komposisi penduduk adalah memudahkan pemerintah dalam mencatat, mengumpulkan, dan mengkurasi data kependudukan secara lebih detail dan komprehensif. Kategori dalam Komposisi PendudukBeberapa kategori dalam konteks komposisi penduduk yaitu1. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis KelaminIni merupakan kategori yang umum dan sangat penting dalam konteks komposisi penduduk. Dalam cermin demografi, komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin berfungsi dalam pembahasan masalah kependudukan yang melibatkan aspek seperti umur dan jenis Komposisi Penduduk Menurut Status PerkawinanKemudian, ada komposisi penduduk menurut status perkawinan yang merujuk pada konteks-konteks khusus. Kategori ini mencakup aspek status perkawinan, usia produktif, tingkat umur saat melangsungkan perkawinan, dan Komposisi Penduduk Menurut Tingkat PendidikanKomposisi penduduk menurut tingkat pendidikan menjadi salah satu parameter dalam menilai kualitas sumber daya manusia di suatu daerah. Substansi kategori ini adalah "semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan, semakin baik kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut."4. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan PekerjaanTerakhir, ada komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan yang irisannya terkait dengan kegiatan ekonomi. Umumnya, negara-negara miskin dan berkembang punya penduduk yang lebih banyak bekerja di bidang usaha pertanian. Sebaliknya, negara maju memiliki lebih banyak penduduk yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan Komposisi PendudukAda konsep menarik dalam ilmu geografi, yaitu piramida penduduk. Dalam buku Pengantar Studi Demografi karya Ida Bagus Mantra, diterangkan bahwa piramida penduduk adalah penggambaran dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin melalui medium kira-kira bagaimana karakteristik dari komposisi penduduk?Ekspansif, yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. karakter penduduk ekspansif ini banyak ditemukan di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian yaitu penduduk yang berada dalam kelompok termuda dengan kuantitas yang sedikit. Karena itu, karakteristik konstruktif ini terdapat di negara-negara dengan tingkat kelahiran yang turun dengan cepat, dan tingkat kematian yaitu jumlah penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali ada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian akhirnya, komposisi penduduk adalah proses yang secara fungsional mencakup analisis dan kategorisasi terhadap penduduk di suatu daerah. Simak Video "Temuan Cemaran Berbahaya di Sampel Darah Penduduk Tokyo" [GambasVideo 20detik] twu/twu
Γуረеւиниνገ цθֆуֆядрիլ
Еቆևች фиֆиб уվецоβ
Оσሐглудикт арс
Чихрուφι е ηун
Езጽскиλу дትпрыдрωт фοжумуй
Прፈξ трοшоцахեጆ
Խጮо ևጏу ещукеβոռу икл
Естዠс уλиዠ и
Фθηоኩелοр իኖэзιφаδ уцኼኪ
Щըγոֆሪ ዝослըጣи
Щ ኙиբθт в
Tabel3. Metode Pembobotan dan Nilai Parameter 129 Tabel 4. Metode Penilaian Tingkat Kualitas Air 130 Tabel 5. Komponen Gas di Udara Bersih 150 Tabel 6. Parameter Pencemar Hasil Pembakaran Berbagai Jenis Energi 157 Tabel 7. Karakteristik Zat Pencemar di Udara 158 Tabel 8. Metode Sampling dan Analisis Kualitas Udara Ambien 160 Tabel 9.
Parameter kualitas penduduk adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur mutu hidup penduduk di suatu wilayah. Parameter kualitas penduduk yaitu Tingkat kesehatanTingkat pendidikanTingkat pendapatanSedangkan mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain. Dalam studi kependudukan, mobilitas penduduk terdiri dari Imigrasi mirgasi masukEmigrasi migrasi keluarRemigrasi migrasi kembaliUrbanisasi perpindahan dari desa ke kotaRuralisasi perpindahan dari kota ke desaTransmigrasi perpindahan dari daerah padat ke jarangCommuter migrasi pulang pergi dalam sehariPembahasanParameter kualitas penduduk yang utama terdiri dari 3 indikator yaituA. Tingkat kesehatanTingkat kesehatan penduduk diukur berdasarkan beberapa aspek sepertiTingkat kematian ibu dan bayi → Angka kematian ibu dan bayi menunjukkan kualitas kesehatan dan pemenuhan gizi. Semakin tinggi angka kematian ibu dan bayi, maka kualitas penduduk semakin harapan hidup → Angka harapan hidup menunjukkan rata-rata usia kehidupan penduduk. Semakin tinggi angka harapan hidup, maka kualitas penduduk semakin Tingkat pendidikanTingkat pendidikan diukur dariAngka putus sekolahAngka melek huruf → Angka melek huruf adalah kemampuan baca tulis penduduk. Semakin tinggi angka melek huruf, maka kualitas penduduk semakin Tingkat pendapatanTingkat pendapatan biasanya diukur dari seberapa besar pendapatan penduduk dari mata pencahariannya. Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya baik sandang, pangan, atau lebih lanjutAyo, pelajari materi lainnya di link berikut!Fungsi piramida penduduk demografi survey, dan registrasi penduduk jawabanKelas 11 SMAMapel GeografiBab Dinamika Kependudukan IndonesiaKode
pengendaliankuantitas dan peningkatan kualitas penduduk. Kegiatan dari Program KKBPK terkait dengan pengelolaan kependudukan antara lain sosialisasi dampak kependudukan, pendidikan kependudukan, dan penyusunan grand design pengendalian kuantitas dan kualitas penduduk. Upaya pengendalian penduduk khususnya dalam pengaturan kelahiran yang
Pertumbuhan penduduk di suatu negara dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu mobilitas, mortalitas dan fertilitas penduduk. Peranan mobilitas penduduk terhadap laju pertumbuhan penduduk antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya berbeda-beda. Istilah mobiltas penduduk diartikan menjadi gerak penduduk seperti yang dinyatakan oleh Mantra 198515 "Mobilitas penduduk yaitu semua gerak penduduk dalam waktu tertentu dan batas wilayah administrasi tertentu seperti batas propinsi, kabupaten, kecamatan dan sebagainya". Sedangkan menurut Sumaatmadja 1981147, bahwa Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya, baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Tingkah laku manusia dalam bentuk perpindahan tadi, erat hubungannya dengan faktor-faktor geografi pada ruang yang bersangkutan. Faktor-faktor terseut meliputi faktor fisis dan non fisis. Bentuk permukaan bumi, keadaan cuaca disuatu wilayah merupakan faktor fisis yang dapat mempengaruhi gerak berpindah yang dilakukan manusia. Alat transportasi, kegiatan ekonomi, biaya trasportasi, kondisi jalan, dan kondisi sosial budaya setempat merupakan faktor non fisis yang mendorong manusia untuk pindah dari tempat asalnya Perbedaan keadaan yang ada ditiap wilayah yang ada di bumi ini mengakibatkan adanya perbedaan lingkungan yang di butuhkan terhadap kebutuhan makhluk hidup didalamnya. Perbedaan lingkungan yang dibutuhkan tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatu daerah dengan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya kebutuhan ekonomi manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada pada wilayah tersebut. Penduduk yang tinggal pada suatu daerah yang lingkungannya rendah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK DARI PEDESAAN KE PERKOTAANYuzrizal WirmansyahYuzrizal18001 belakangPertumbuhan penduduk di suatu negara dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitumobilitas, mortalitas dan fertilitas penduduk. Peranan mobilitas penduduk terhadap lajupertumbuhan penduduk antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya mobiltas penduduk diartikan menjadi gerak penduduk seperti yang dinyatakan olehMantra 198515 “Mobilitas penduduk yaitu semua gerak penduduk dalam waktu tertentu danbatas wilayah administrasi tertentu seperti batas propinsi, kabupaten, kecamatan dansebagainya”. Sedangkan menurut Sumaatmadja 1981147, bahwaPergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya, baik untuk memenuhi kebutuhanekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Tingkah laku manusia dalam bentukperpindahan tadi, erat hubungannya dengan faktor-faktor geografi pada ruang yangbersangkutan. Faktor-faktor terseut meliputi faktor fisis dan non fisis. Bentuk permukaan bumi,keadaan cuaca disuatu wilayah merupakan faktor fisis yang dapat mempengaruhi gerakberpindah yang dilakukan manusia. Alat transportasi, kegiatan ekonomi, biaya trasportasi,kondisi jalan, dan kondisi sosial budaya setempat merupakan faktor non fisis yang mendorongmanusia untuk pindah dari tempat asalnya Perbedaan keadaan yang ada ditiap wilayah yang ada di bumi ini mengakibatkan adanyaperbedaan lingkungan yang di butuhkan terhadap kebutuhan makhluk hidup lingkungan yang dibutuhkan tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatudaerah dengan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya kebutuhan ekonomimanusia dan makhluk hidup lainnya yang ada pada wilayah tersebut. Penduduk yang tinggalpada suatu daerah yang lingkungannya rendah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja di daerah lain yang lebih memiliki lingkungan yang mendukung ataupun bisapindah secara permanen. Dapat di katakan karena keadaan suatu daerah dapat menyebabkan adanya mobilitaspenduduk atau perpindahan penduduk. Mobilitas penduduk terjadi karena adanya berbagai faktorpendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong menyebabkan seseorang dapat memiliki niatuntuk pergi dari daerah asalnya, sedangkan faktor penarik menyebabkan seseorang memilikikeinginan pergi atau pindah ke daerah tujuan dan meninggalkan daerah asalnya. Mobilitas penduduk digolongkan menjadi dua, yaitu mobilitas non permanen danpermanen. Mobilitas non permanen merupakan pergerakan penduduk yang menetap di suatudaerah beberapa kurun waktu tanpa adanya niat untuk bertempat tinggal atau menetap di daerahtersebut. Mobilitas ini hanya sementara dan banyak dilakukan oleh mahasiswa atau pekerjalainnya. Mobilitas permanen terjadi karena adanya keinginan pelaku mobilitas untukmeninggalkan asal daerahnya dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di daerah permanen biasanya disebabkan karena mempunyai keinginan untuk mencari daerahyang baru dan adanya bencana alam yang melanda. Bila karena dilandanya suatu bencana alammereka mau tidak mau harus melakukan mobilitas penduduk kedaerah yang lebih baik dan para korban terdampak bencana alam gunung meletus, mereka harus melakukanmobilitas ketempat yang lebih aman hingga tidak tahu kapannya. Setelah bencana alam gunungmeletus sudah mereda mereka harus menentukan akan menetap di daerah barunya atau kembalike daerah asalnya dan membangun kembali daerah tersebut karena dampak dari bencana alamgunung meletus tersebut. Alasan sesorang melakukan mobilitas pada jaman sekarang ini salah satunya adalahkarena untuk melakukan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Pembangunan daerah yang tidakmerata disuatu daerah dan daerah lainnya menyebabkan adanya ketimpangan antar ini terjadi antara wilayah pedesaan dan perkotaan yang dimana di wilayahperkotaan perekonomian lebih berkembang dibandingkan di pedesaan. Pada umumnya pendudukpedesaan merasa pendapatan yang ada di desa rendah terutama dari sektor pertanian, sehinggamereka pergi ke perkotaan untuk bekerja dengan harapan memperoleh pendapatan yang lebihtinggi. Seseorang melakukan mobilitas penduduk juga bisa didasarkan oleh faktor pendidikankarena tidak meratanya sektor pendidikan yang di Indonesia terutama pada perkuliahan mereka harus melakukan mobilitas penduduk secara permanen atau non permanen. Akan tetapi lebihbanyak mahasiswa yang melakukan merantau untuk mencari pendidikan yang lebih baik, banyakyang merasa nyaman dengan daerah perkuliahan tersebut dibandingkan daerah asalnya, danberpikir lebih banyak sumber daya yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengansetelahnya lulus dari jenjang perkuliahan mereka akan memilih untuk menetap permanen didaerah perkuliahan tersebut atau kembali kedaerah asalnya untuk bekerja didaerah asalnya. Tidaksedikit yang lebih memilih menetap di daerah perantauannya tersebut karena adanya faktordorongan dan sudah terbiasanya dengan sosial/budaya yang ada di daerah perantauannyatersebut. Ada juga yang berpikir lebih dihargainya hasil pendidikan tersebut di daeeahperantauannya daripada di daerah asalnya. Mantra 2012179 menerangkan, mobilitas penduduk secara umum terjadi karenaterdapat perbedaan nilai faedah antar daerah. Keputusan untuk melakukan mobilitas secara teoridipengruhi oleh teori kebutuhan dan stres need and stres. Ketika kebutuhan hidup penduduksemakin meningkat dan tidak dapat terpenuhi, hal ini mengakibatkan penduduk mengalami tingkat stres tersebut dapat teratasi maka tidak ada dorongan untuk melakukan tingkat stres tidak dapat teratasi oleh seorang penduduk, maka penduduk tersebut akanmulai berpikir untuk pindah ke daerah lain dimana kebutuhannya dapat terpenuhi. Dengan kata lain, seseorang akan melakukan perpindahan dari daerah yang memiliki nilaikebutuhannya lebih rendah kedaerah yang dapat memenuhi kebutuhannya tersebut . Mobilitaspenduduk secara permanen yang mengarah ke daerah perkotaan dalam skala yang besar dapatmengakibatkan pertumbuhan penduduk di kota meningkat secara drastis sehingga menyebabkankawasan perkotaan tersebut menjadi padat dan rawan konflik. Penduduk yang tidak memilikikompetensi yang lebih untuk bersaing akan menyebabkan banyak pengangguran di kota karenakalah bersaing. Masalah lain yang ada di desa adalah sedikitnya masyarakat yang berupayamembangun desanya dan lebih memilih merantau ke kota, sehingga desa menjadi penghambatuntuk desanya berkembang. KAJIAN PUSTAKAPengertian Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di wilayah tersebut sangat beraneka ragam akan tetapi umumnya karena alasan ekonomi. Perbedaankarakteristik sumber daya yang dimiliki oleh berbagai wilayah di Indonesia mendorongpenduduk untuk melakukan mobilitas penduduk. Pergerakan tersebut mencakup pula pergerakansumber daya yang tersedia. Mobilitas penduduk merupakan suatu pergerakan atau perpindahan secara horizontal darisatu wilayah ke wilayah lainnya dengan faktor pendorong, faktor penarik dan dalam bentuk yangberbeda-beda. Ada yang didorong oleh faktor fisis misalnya karena adanya bencana alam, adafaktor non fisis misalnya ekonomi dan pendidikan. Bentuknya ada yang bersifat sementara adajuga yang bersifat permanen atau selamanya. Sedangkan mobilitas vertikal mengandungpengertian perubahan status atau kedudukan sesorang dalam antara mobilitas penduduk yang bersifat permanen dengan mobilitas pendudukyang bersifat sementara terletak pada ada atau tidaknya niatan untuk menetap di suatu wilayahyang dituju. Apabila sesorang yang pergi ke daerah lain tetapi sejak semula sudah bermaksudkembali ke daerah asal, maka perpindahan tersebut hanya bersifat sementara. Hal inisebagaimana dikemukakan oleh Pardoko 198610 bahwaMigrasi adalah perpindahan tempat tinggal seseorang dari satu tempat ke tempat lain danbiasanya ada di luar batas administrasi, karena itu biasanya tinggal di tempat yang baru,maka migrasi itu disebut migrasi permanen. Istilah ini dipakai untuk membedakanperpindahan seseorang ke suatu tempat yang sifatnya sementara, dan pada suatu saattertentu pulang untuk beberapa waktu ke tempat tinggal yang tetap. Migrasi ini disebutmigrasi sirkuler dan bersifat Daldjoeni 1981121 mengemukakan ada tiga bentuk mobilitas penduduk,yaitu sebagai berikut- Mobilitas fisik moilitas geografis, yaitu berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke Mobilitas sosial, dimana mereka yang bersangkutan berganti statusatau Mobilitas psikis, mereka yangbersangkutan mengalami perubahan sikap yang disertai tentunyadengan goncangan jiwa. Bentuk Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk memiliki dua sifat yaitu, ada yang bersifat sementara dan ada pulayang bersifat permanen. Mobilitas penduduk yang sifatnya sementara disebut mobilitaspenduduk non permanen. Pada dasarnya penduduk yang melakukan mobilitas dari wailayah satuke wilayah lainnya memiliki tujuan untuk menetap di wilayah yang akan di datanginya. Adasaatnya mereka untuk berpindah sementara waktu baik dalam waktu harian, mingguan, bulanan,atau mungkin lebih lama lagi. Mobilitas penduduk semacam ini disebut mobilitas penduduk nonpermanen. Berdasarkan lamanya waktu di tempat tujuan mobilitas penduduk non permanendibedakan menjadi komutasi dan sirkulasi. 1. Komutasi Komutasi adalah perpindahan penduduk yang sifatnya sementara dan pada hari yang mobilitas penduduk ini dikenal juga dengan istilah nglaju atau biasa dikenal pergi-pulang. Orang yang melakukan komutasi disebut komuter atau penglaju. Biasanya pada pagi haribanyak penduduk yang tinggal di daerah pinggiran kota melakukan mobilitas ke pusat kota untukbekerja. Pada sore atau malam hari, penduduk tersebut akan pulang kedaerah asalnya. Padamobilitas komutasi tanpa menginap di daerah yang dituju atau dengan kata lain waktu yangdigunakan kurang dari 24 jam. Pagi hari mereka berangkat ke daerah yang dituju dan pada soreatau malam hari, mereka pulang kembali ke rumah atau daerah masing-masing. Contohnya parapenduduk daerah Bogor yang memiliki pekerjaan di daerah Jakarta, mereka akan melakukankepergian pada pagi hari untuk melakukan pekerjaan dan akan kembali lagi ke daerah Bogorpada malam hari untuk kembali kerumahnya. Dengan adanya sektor ekonomi untuk memenuhikebutuhannya mereka melakukan hal tersebut. 2. Sirkulasi Sirkulasi adalah mobilitas penduduk sementara ada juga yang melakukannya dengan cara menginap di tempattujuan atau sering disebut mobilitas non permanen musiman. Orang yang melakukan sirkulasi disebut sirkuler. Waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi berbeda-beda seusai individu tersebut akan menghabiskan berapa lama,ada yang hanya beberapa hari, dan ada yang memakan waktu lama. Mereka tidak pulang pada hari yang samatetapi harus menginap di suatu tempat . Hal ini dilakukan umumnya karena jarak untuk pulang ke daerah asalnyaterhitung jauh dan bisa juga untuk menghemat biaya perjalanan dan sejumlah alasan lainnya. Banyak pendudukdesa yang bekerja di kota tidak kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudianakan kembali ke desanya tersebut. Salah satu contohnya seorang mahasiswa Universitas Padjajaran yangmemiliki daerah asal di Kota Bandung, mereka memiliki rumah di Daerah Bandung dan memiliki Kostan juga didaerah Jatinangor. Mahasiswa tersebut akan sesekali pulang ke rumahnya yang berada di daerah Bandungtersebut. Mereka melakukan Mobilitasi Sirkulasi tersebut dengan maksud untuk mengurangi biaya yangdikeluarkan apalagi melakukan pulang - pergi. Mereka juga melakukan hal tersebut untuk memenuhi pada faktorPendidikan yaitu menjadi seorang mahasiswa. 3. Migrasi Penduduk Migrasi Penduduk dapat dibedakan menjadi migrasi internal dan internasional. Migrasi internal adalah sebuahperpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam cangkup satu negara. Migrasi internasionaladalah perpindahan penduduk antar negara. Migrasi internal yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan menjadiurbanisasi dan transmigrasia. Urbanisasi atau Migrasi Penduduk pedesaan menujur perkotaanUrbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Urbanisasi terjadi ketika adanya ketimpanganpembangunan antara desa dengan kota. Akibatnya penduduk desa banyak yang tertarik untuk pindah ke kotadengan sejumlah fasilitas yang ditawarkannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai bentukinteraksi kota dan desa urbanisasi dipengaruhi oleh dua faktor utama. Urbanisasi dapat terjadi karena adanya duafaktor utama yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. b. Transmigrasi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurangpadat. Orang yang melakukan transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi adalah sebuah bentuk migrasikhas yang ada di IndonesiaDi Indonesia saat ini dikenal dalam lima jenis transmigrasi yaitu 1. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang seluruh bianyanya ditanggung oleh pemerintahpusat2. Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung sendiri oleh pelaku3. Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerahasalnya dan pemerintah daerah tujuan 4. Transmigrasi lokal adalah transmigrasi yang dilakukan dalam provinsi yang sama5. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat yangberada dalam satu desa tersebut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas PendudukPada dasarnya ada dua pengelompokkan faktor-faktor yang menyebabkan seseorangmelakukan mobilitas, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Hal ini sebagaimanadikemukakan oleh Munir 1981119-120 sebagai berikutFaktor-faktor pendorong yaitu1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barang-barangtertentu yang ahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan Menyempitnya lapangan kerja di tempat asal akibat masuknya teknologi yang Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah Adanya ketidak cocokan lagi dengan adat dan budaya di tempat Alasan pekerjaan dan perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan Bencana alam baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau adanyawabah penarik yaitu1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapanganpekerjaan yang Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang membuat menjadi menyenangkan misalnyaiklim, sekolah dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan Tarikan dari orang yang diharapkan jadi tempat Adanya kegiatan-kegiatan di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagaidaya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil. Dari pendapat di atas faktor pendorong cenderung berasal dari daerah asal, sedangkanfaktor penarik cenderung berasal dari daerah yang akan dituju. Faktor-faktor yang berhubungandengan daerah asal yang secara langsung maupun tidak langsung turut menyebabkan gerakpenduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, di antaranya sebagaimana akan dijelaskan dibawah ekonomi, mobilitas penduduk di antaranya terjadi karena ketimpanganpembangunan dan ketidakmerataan barbagai fasilitas sosial ekonomi antara satu wilayah denganwilayah lainnya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Todaro yang dikutip oleh Mantra198518 bahwa “motif utama seseorang melakukan migrasi adalah ekonomi”. Dalam faktorekonomi ini penduduk melakukan mobilitas penduduk karena merasa tidak puasnya sumber dayayang ada dan mencari daerah yang baru agar dapat memenuhi sumber daya tersebut. Padadasarnya manusia di dunia ini membutuhkan kehidupan yang layak yang berasal dari ekonomiuntuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Para tulang keluarga rela untuk pergi ke daerah yangjauh karena berfikir dapat memenuhi kebutuhannya dengan banyaknya lapangan kerja yangtersedia di daerah tertentu, tanpa memikirkan hal negatif yang ada di daerah yang akan pendidikan, keterkaitan antara faktor pendidikan dengan migrasi secara umumdikemukakan oleh Lee 19849 bahwa Volume migrasi di dalam suatu wilayah tertentu berkembang sesuai dengan tingkatperkembangan dari keanekaragam dalam suatu wilayah itu. Keanekaragam dalam suatuwilayah merupakan daya tarik bagi penduduk dari berbagai jenis pendidikan dan tingkatpendidikan. Semakin maju tingkat pendidikan, semakin maju motivasi penduduk untukpergi ke daerah sesuai pendapat di atas seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggiakan mempunyai dorongan yang tinggi pula untuk melakukan pergerakan dari daerah asal kedaerah tujuan, karena dengan bekal pendidikan yang tinggi seorang individu mempunyaianggapan bahwa mereka akan mampu bersaing di tempat yang baru. Contohnya seorang lulusanFakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran yang berasal dari sebuah desa terpencilmencoba mencari pekerjaan di perkotaan besar karena sudah adanya gelar sarjana dan percayabahwa dia akan mendapatkan pekerjaan disana dan mampu bersaing dengan penduduk yang adadisana. Faktor fasilitas transportasi, dorongan melakukan gerak penduduk bagi para migrandistimulir juga oleh adanya perbaikan sarana/prasarana transportasi yang mengubungkan satuwilayah dengan wilayah lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Abustam 198927 bahwaPeningkatan jalan desa dapat meningkatkan pendapatan desa, mendorong danmemperluas komersialisasi pertanian serta peningkatan produksi pertanian. Dengandemikian orang-orang desa akan semakin sering melakukan perjalanan ke kota denganongkos murah. Migrasi desa-kota menjadi meningkat, karena integrasi desa-kota pendapat tersebut bahwa, semakin majunya hubungan transportasi antaradaerah pedesaan dengan berbagai daerah tujuan, maka arus migrasi akan semakin besar. Dansemakin buruknya transportasi antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan akanmemperkecil untuk adanya mobilitasi penduduk. Contohnya di bagian indonesia timur, merekaharus pergi menggunakan helikopter untuk bisa keluar dari sana dan hal tersebut membutuhkanbiaya yang terhitung besar. Akhirnya mereka tidak melakukan mobilitas dan tetap bertahan didaerahnya sendiri. Adapun daya tarik dari daerah tujuan yang menyebabkan terjadinya migrasi di antaranyadaya tarik yang bersifat ekonomi merupakan daya tarik utama bagi para migran untuk datang kekota. Hal ini sebagaimana dikemukakan Todaro seperti dikutip oleh Sunarto 198543 bahwaMotif utama migrasi adalah motif ekonomi dua harapan bagi migran pergi ke kota adalah1 ingin mendapatkan pekerjaan di kota, karena di kota menurutnya banyak jenispekerjaan; 2 ingin mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi daripada pendapatan yangditerima di pendapat di atas motif ekonomi merupakan motif utama para migran melakukanmigrasi. Mereka beranggapan bahwa daerah tujuan atau kota banyak memiliki kelebihandibandingkan dengan daerah asal. Kelebihan tersebut tercermin dari mudahnya mendapatpekerjaan dari berbagai jenis, tingkat upah yang lebih tinggi serta lengkapnya fasilitas sosial-ekonomi di daerah Wilayah Mempengaruhi Mobilitas Penduduk Negara Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki karakteristik khusus pada tiap beribu-ribu pulau yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda menyebabkanberbagai bentuk dan pola kehidupan yang berakena ragam dari satu tempat dengan tempatlainnya. Karakteristik tiap wilayah yang berbeda inilah yang menyebabkan berbagai perbedaanbaik dalam aspek sosial, budaya, cara hidup, dan aktivitas kehidupannya. Daerah yang memiliki topografi berbentuk berbukit-bukit mempengaruhi tingkat isolasi suatuwilayah. Kawasan yang terisolasi menyebabkan sulitnya kawasan tersebut untuk dijangkau danberakibat pada lambatnya pembangunan daerah. Ketertinggalan pembangunan ini berdampakbesar pada perekonomian masyarakat, yakni sulitnya akses untuk menyalurkan hasil bumiataupun distribusi bahan pangan ataupun papan. Hal ini mengakibatkan berbagai ketimpanganantar daerah dan mendorong masyarakat pada daerah tersebut melakukan mobilitas ketempatyang lebih nyaman. Dengan berbedanya keadaan disetipa wilayah itu sangat mempengaruhi penduduk setempat akanmelakukan mobilitasi atau tidaknya karena kebutuhan sumber daya yang sangat mendesaktersebut. Menurut Mantra 2012172, mobilitas penduduk sendiri diantaranya dipengaruhi oleh beberapafaktor, yakni faktor ekonomi, bencana alam, dan keinginan seorang individu untuk mengetahuiidaerah lain. Faktor perekonomian adalah faktor yang sangat kuat selain bencana alam yangmenentukan keinginan sesorang untuk melakukan mobilitas. Masyarakat pada umumnyamemilih untuk mencari tempat dimana tempat tersebut mampu memenuhi segala kebutuhanhidupnya. Pada umumnya mobilitas dilakukan penduduk desa yang bergerak ke kota. Lee 1966, Todaro 1979, dan Titus 1982 berpendapat bahwa motivasi seseorang untukpindah adalah motif ekonomi. Motif tersebut berkembang karena adanya ketimpangan ekonomiantar menyebutkan motif utama tersebut sebagai pertimbangan ekonomi yangrasional. Mobilitas ke perkotaan mempunyai dua harapan, yaitu memperoleh pekerjaan danharapan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diperoleh di pedesaan. Dengandemikian, mobilitas penduduk mencerminkan adanya ketidak seimbangan antara kedua daerahtersebut. Oleh karena itu, arah pergerakan penduduk juga cenderung ke wilayah kota yangmemiliki kekuatan-kekuatan yang besar sehingga diharapkan dapat memenuhi pamrih-pamrihekonomi mereka. Secara umum dapat dikatakan bahwa mobilitas penduduk itu terjadi apabilatedapat perbedaan nilai kefaedahan antara dua wilayah Mantra, 2012. Berdasarkan keterangan di atas keadaan wilayah yang kurang mendukung masyarakat untukmemenuhi kebutuhan ekonomi mereka akan mendorong mereka untuk melakukan mobilitas kewilayah kota terdekat yang memiliki faktor positif, diantaranya seperti faktor yang memberikannilai menguntungkan jika tinggal di daerah itu, misalnya di daerah itu terdapat sekolah favorit,kesempatan kerja yang baik, atau iklim yang baik. Besar kecilnya arus migrasi perpindahanpenduduk dipengaruhi oleh rintangan antara, misalnya biaya pindah yang tinggi, topografiantara daerah asal dengan daerah tujuan berbukit-bukit dan terbatasnya sarana pwndidikan dan ekonomi sangat memengaruhi perpindahan penduduk. Contohnyamahasiswa Universitas Padjajaran yang berasal dari daerah Medan pergi ke Daerah Jatinangoruntuk memenuhi kebutuhan pendidikannya. Dan seorang tulang keluarga yang rela pergi kedaerah perkotaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang berada di desa. Sifat dan Perilaku Mobilitas PendudukSteele dalam Mantra, 2012 mengatakan bahwa mobilitas penduduk antar daerah di Indonesiaterdiri dari dua macam, yaitu permanen dan non permanen sirkuler. Mobilitas permanendidefinisikan sebagai gerak penduduk yang melintas batas daerah asal menuju daerah tujuandengan ada niatan untuk menetap di daerah tujuan. Sedangkan mobilitas non permanendidefinisikan sebagai gerakan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah tujuan dengan tidak adaniatan untuk menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju kedaerah lain dan sejaksemula sudah bermaksud untuk tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut digolongkansebagai pelaku mobilitas non permanen walaupun bertempat tinggal di daerah tujuan dalamjangka waktu lama. Gerak penduduk yang non permanen sirkulasi, circulation ini dapat pula dibagi menjadi dua,yaitu ulang alik dan dapat menginap atau mondok di daerah tujuan. Ulang alik adalah gerakpenduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu dan kembali kedaerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas inginkembali ke daerah asal secepatnya sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk yangmelakukan mobilitas ulang alik, menginap/mondok, dan migrasi, frekuensi mobilitas pendudukulang alik terbesar disusul oleh menginap/mondok dan migrasi. Secara operasional, macam-macam bentuk mobilitas penduduk tersebut diukur berdasakan konsep ruang dan waktu. Mantra 2012174 mengatakan bahwa mobilitas pulang - pergi konsep waktunya diukur denganenam jam atau lebih meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama;menginap/mondok diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari, tapikurang dari enam bulan; sedangkan mobilitas permanen diukur dari lamanya meninggalkandaerah asal lebih enam bulan atau lebih kecuali orang yang sudah sejak semula berniat menetapdi daerah tujuan seperti seorang istri yang berpindah ke tempat tinggal suaminya. Mobilitas yangbersifat sementara non permanen merupakan mobilitas yang paling banyak terjadi dalamkehidupan sehari-hari. Seiring dengan kemudahan layanan transportasi penduduk mendapatkemudahan dalam melakukan mobilitas. Dengan kemudahan layanan transportasi tersebutpenduduk lebih memilih tetap menetap didaerah asal dan melakukan gerak perpindahan dengankendaraan pribadi ataupun transportasi masal. Mobilitas non permanen banyak dilakukan oleh para pekerja dari pedesaan yang menuju ke kotatujuan. Menurut Hugo 1978 dampak gerak penduduk tergantung pada sifat atau bentuknyapermanen atau sementara dan situasi sosial, ekonomi, serta politik di mana gejala itu terjadi. Disamping itu, tergantung pula pada jumlah yang terlibat, lamanya tidak ada, pengaruhketidakadaan dan kemungkinan kembali, baik bagi movers maupun daerah asalnya. Berbedadengan penduduk yang melakukan mobilitas permanen, mobilitas non permanen dalammelakukan mobilitas tidak serta membawa keluarganya ke daerah tujuan. Sifat dan perilakumereka di kota tujuan adalah berusaha menggunakan waktu bekerja sebanyak mungkin agarmendapatkan upah yang sebanyak mungkin untuk dikirim ke daerah asal. Mereka juga berusahauntuk mempergunakan pendapatannya seminimal mungkin di daerah tujuan, sehingga merekamemiliki peluang mengumpulkan upah sebanyak-banyaknya untuk dikirim kedaerah ini banyak dimanfaatkan oleh kontraktor proyek yang memperkerjakan para migran nonpermanen dibandingkan para pekerja lokal yang biasanya sering meminta libur untuk aktivitasdesa atau keluarganya sendiri. Perilaku mobilitas penduduk menurut Ravenstein dalam Mantra,2012187 atau disebut dengan hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut 1. Para migran cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan. 2. Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnyamemperoleh pekerjaan dan pendapatan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperolehpekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus memilikikefaedahan wilayah place utiliy lebih tinggi dibandingkan dari daerah asal. 3. Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakaninformasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi. 4. Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk migrasi potensial untukbermigrasi. 5. Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar mobilitasnya. tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi mobilitanya. 7. Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal didaerah tujuan. Jadi, arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi. 8. Pola migrasi bagi seseorang maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini karenabanyak dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan, Penduduk yang masih muda dan belum menikah lebih banyak melakukan mobilitas dari padamereka yang sudah menikah. Dari hukum-hukum migrasi Revanstein diatas dapat disimpulkan bahwa kebanyakanpenduduk yang melakukan mobilitas pada awalnya akan memilih lokasi yang terdekat dengandaerah asalnya. Hal ini disebabkan oleh di daerah asalnya mereka sulit mendapatkan pekerjaandan jenis pekerjaan yang tersedia di daerah asal tidak memberikan pendapatan yang lebih sertamemilih lokasi yang dekat untuk efisiensi biaya. Dorongan untuk melakukan mobilitas jugadidapatkan dari informasi yang diperoleh dari saudara atau teman sehingga ada keinginan lebihuntuk pergi ke tempat tujuan. Revanstein juga mengungkapkan bahwa informasi negatif tentangdaerah tujuan akan mengurangi minat untuk bermigrasi ke tempat tersebut. Sesorang yangberpendapatan tinggi memiliki frekuensi migrasi yang lebih tinggi, sama halnya dengan pemudayang belum berstatus kawin. Pola migrasi penduduk atau kelompok sulit diprediksi karenaberkaitan dengan peristiwa-peristiwa kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan,atau epidemi. Setelah para pelaku mobilitas sampai di daerah tujuan terutama kota beberapa perilaku merekaterutama sikap mereka terhadap masyarakat kota yaitu memilih daerah tujuan dimana di sanaada teman atau saudara yang tingal didaerah tujuan. Pada masa penyesuaian diri di kota, paramigran lain yang telah lama bekerja di kota tersebut membantu migran baru dalam menyediakantempat untuk menginap, membantu mencarikan pekerjaan, membantu jika kekurangan uang, dan lain sebagainya. Hal tersebut akan terus berlanjut karena memiliki ikatan yang sama sebagaiseorang imigran. Para migran baru ini harus bisa pandai-pandai menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakatyang baru. Hubungan sosial yang baik dengan sesama migran ataupun dengan masyrakat sekitartempat tinggalnya akan memudahkan kehidupan mereka. Pada awalnya para migran akanmenghadapi berbagai kehidupan kota yang sedemikian rupa, hal ini menyebabkan para migrancepat belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Para migran tidak engganbertempat tinggal pada tempat dengan kondisi yang serba kurang asal dapat memperolehkesempatan ekonomi yang tinggi. Beberapa poin hukum-hukum migrasi yang disampaikan oleh Ravenstein sudah tidak sesuaidengan keadaan saat ini. Pada poin pertama Ravenstein mengemukakan bahwa seseorangmelakukan mobilitas cenderung memilih lokasi terdekat dengan daerah asalnya. Faktanya yangterjadi saat ini adalah sebagian besar penduduk melakukan mobilitas di kota-kota yangdipandang memiliki potensi ekonomi tinggi. Sebagai contoh di Kota Jakarta dan Surabayabanyak dijumpai para migran pekerja yang berasal dari daerah yang jauh dari kota tersebut. Trenurbanisasi yang muncul saat ini justru menunjukkan bahwa pelaku miigran berasal dari daerahyang jauh, melampaui batas kota dan sudah umum pendatang berasal dari provinsi dan pulauyang berbeda. Bahkan kedatangan para kaum urban meningkat dari tahun ke tahun. Poin lain yang tidak sesuai pada saat ini adalah informasi negatif dari daerah tujuan menguranginiat penduduk migrasi potensial untuk bermigrasi. Jika diamati, kota-kota besar yang menjaditujuan para pelaku migrasi cenderung memiliki banyak hal negatif. Sebagai contoh dalam beritasehari-hari diperoleh banyak informasi negatif mengenai Kota Jakarta, seperti banjir, tindakankriminal, pembunuhan, pencurian, hingga kemacetan yang melanda setiap hari. Namun, haltersebut tidak dapat mempengaruhi jumlah pendatang yang menuju ke Jakarta setiap Ramadhan merupakan masa dimana banyak pelaku imigran berdatangan untuk mengadunasib dan mencari pekerjaan disana. Mereka tidak lagi memikirkan maupun mempertimbangkanberbagai informasi negatif tentang Kota Jakarta karena mereka sudah mempunyai anggapan jikaJakarta merupakan kota dengan potensi ekonomi yang tinggi. Mereka memikirkan hanya untukmemenuhi kebutuhan hidupnya tersebut tanpa harus memperdulikan hal negatif yang berada didaerah perkotaan tersebut. C. Dampak Mobilitas Penduduk Perbedaan kondisi wilayah yang memicu perpindahan penduduk pada akhirnya akanmenimbulkan berbagai dampak pada kedua tempat tersebut. Peluang kerja yang bervariatifbanyak didapatkan di kawasan perkotaan membuat penduduk di desa melakukan perpindahan kekota untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan tinggi. Mobilitas penduduk pada dasarnya menyangkut daerah asal dan daerah tujuan. Karena itudampaknyapun akan terjadi pada kedua daerah yang bersangkutan. Dampak tersebut bisa bersifatpositif atau malah sebaliknya bisa juga bersifat negatif. Dampak Mobilitas Penduduk bagi Daerah AsalGambaran dampak mobilitas penduduk bagi daerah asal dapat dilihat dari pendapat Abustam19895 bahwaDampak penduduk ke luar desa mengakibatkan pergeseran pola peranan anggota-anggotakeluarga rumah tangga do desa asal, tercermin dari meningkatnya peranan ganda wanita dalamrumah tangga maupun di luar rumah tangga. Di dalam rumah tangga, peranan wanita bertujuanpada status posisinya sebagai ibu rumah tangga. Di luar rumah tangga peranan wanita bertujuanpada status posisi lain, mencari nafkah, melakukan pekerjaan produktif di bidang pertanian danlangsung menghasilkan adanya perubahan pola perilaku pada masyarakat pedesaan, mobilitas pendudukini juga dapat meningkatkan pendapatan di daerah asal, seperti yang dikemukakan oleh Abustam1989326 menjelaskan bahwaPendatang sementara, terutama yang melakukan gerak sirkuler memberi sumbangan yang besarbagi peningkatan pendapatan rumah tangga di desa melalui kiriman dan bawaan uangnya darikota karena tanggung jawab terhadap desanya khususnya tanggung jawab terhadap keluarga danrumah tangganya. Selanjutnya adanya mobilitas penduduk dari desa ke kota, sedikitnya dapat meningkatkanpengetahuan mereka dibandingkan dengan penduduk yang tidak melakukan mobilitas. Hal inisebagaimana dikemukakan oleh Linner seperti dikutip oleh Abustam 1989345 bahwaGerak penduduk ke luar desa, khususnya yang menuju daerah perkotaan atau urbanisasi dapatmengakibatkan berkurangnya buta huruf atau meningkatnya pendidikan baik agi migran itusendiri maupun bagi komunitas atau masyarakat yang berada di daerah asal seagai akibatkomunikasi dengan daerah luar. Jadi berdasarkan pendapat di atas dengan adanya mobilitas penduduk dapatmeningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah asal melalui proses komunikasi secaralangsung maupun tidak langsung dengan daerah luar. Dampak terhadap pendidikan ini tercermindari menurunnya angka buta huruf dan kesadaran menyekolahkan anak-anaknya pengaruh lain dari mobilitas penduduk antara lain terhadap sosial budaya yaitugaya hidup life style, status dan peranan wanita, kehidupan sosial, partisipasi politik danseagainya merupakan dampak dari adanya mobilitas penduduk. Hal ini sebagaimanadikemukakan oleh Abustam 198970 sebagai berikutDampak gerak penduduk bagi rumah tangga dan komunitasnya di daerah asal antara lainmenambah pendapatan rumah tangga, meningkatkan status sosial dan mutu hidup rumah tangga,mempercepat penerimaan ide-ide baru, berkurangnya tenaga kerja dan meningkatnyakemampuan membaca dan menulis, partisipasi ekonomi yang luas; pola perilaku dengan empatiyang tinggi dan pada akhirnya mengakibatkan perubahan sosial dan ekonomi pada dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya mobilitas penduduk ini salahsatunya berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian, mengingat komoditas yang dihasilkankurang berarti agi mereka dan resiko investasi di sektor pertanian kemungkinan gagal leih besardibandingkan sektor non-pertanian, akibatnya ada pergeseran orientasi kegiatan masyarakat desa,yang semula bersifat sosial dan kekeluargaan bergeser menjadi lebih bersifat komersial, dimanasegala sesuatu harus diimbangi dengan materi. Dampak Mobilitas Penduduk bagi Daerah TujuanGejala mobilitas penduduk sering dipandang sebagai masalah terutama mobilitaspenduduk dari desa ke kota. Adanya kebijakan yang berusaha menahan arus mobilitas pendudukterutama dari desa ke kota adalah wujud dari adanya kekhawatiran terhadap dampak negatif darimobilitas penduduk negatif terhadap mobilitas penduduk, merujuk pada suatu masalah yangditimbulkan sebagai akibat mobilitas penduduk terutama dari desa ke kota itu meliputi timbulnyaunsur-unsur marginal pedagang kaki lima, gubuk-gubuk liar, gelandangan, dan lain-lain,pelanggaran hukum dan hak asasi manusia, kemacetan lalu lintas, pengangguran, dan sebagainya. Namun kenyataannya urbanisasi juga banyak membawa manfaat bagi kota ataudaerah tujuan, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Suharso 197227-28 bahwaKalau kita renungkan sejenak dan meneliti siapa-siapa yang turut ambil bagian dalamproses uranisasi tersebut, dimana komponen terdiri berbagai ragam orang, dengan berbagairagam pula keterampilan yang dimilikinya, maka kita akan cepat pula menarik kesimpulanbahwa urbanisasi dapat dipakai sebagai pertanda adanya angin pemangunan. Sebagai contohorang-orang yang bedagang di pinggir jalan, sampai toko-toko, orang-orang seagai pemegangjabatan pimpinan baik sipil maupun militer, bukankah mereka juga sama merupakan dari sudut lain, pembangunan umpamanya, pembuatan jalan, saluran irigasi, pendiriangedung dan lain-lain, berapa banyakkah penduduk yang tidak termasuk golongan pendatangyang turut dalam proses pembangunan pendapat di atas, ternyata urbanisasi tidak selamanya menimbulkan dampaknegatif. Banyak pendatang akan menjadi pelaku pembangunan di kota yang pembangunan fisik yang dilaksanakan di kota kebutuhan tenaga kerjanya hampirsebagian besar berasal dari daerah positif mobilitas penduduk bagi daerah tujuan atau kota juga dikemukakan olehAbustam 1989374 bahwa Pengaruh migrasi terhadap kota yang bersifat positif tercermin antara lain dalamkeberhasilan migran melakukan penyesuaian dengan kehidupan yang ada pada migrasi terhadap berbagai pengelompokan pekerjaan di kota pada sektor informal dansektor formal serta adanya pengelompokan pekerjaan Ocupational Clustering merupakansumbangan yang nyata terhadap pasokan tenaga kerja di kota. Jadi, sudah jelas dampak mobilitas penduduk abgi daerah tujuan tidak selamanyamenimbulkan dampak negatif tetapi ada juga sisi positifnya bagi kemajuan dan perkembanganwilayah yang di datanginya. Peran mereka yang tidak terserap di dunia kerja yang formal,mereka dapat menciptakan lapangan kerja sendiri lewat sektor informal, dan terbukti sektor inidiakui mampu menggerakan roda Mobilitas penduduk adalah pergerakan atau perpindahan penduduk dari daerah yang satuke daerah yang lain atau dari daerah asal ke daerah tujuan. Mobilitas penduduk ini mencakup semua gerak teritorial baik yang bersifat sementara baikyang bersifat menetap permanendengan bermacam-macam mobilitas penduduk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong dari daerahasal dan faktor-faktor penarik di daerah tujuan. Faktor pendorong dari daerah asal di antaranyafaktor ekonomi, sistem kekerabatan, faktor pendidikan, dan fasilitas transportasi. Sedangkanfaktor penarik di daerah tujuan umumnya terfokus pada faktor ekonomi, para migranberanggapan bahwa di daerah tujuan terutama di perkotaan lebih menjanjikan dibandingkandengan daerah asal. Hal ini tercermin dari mudahnya mendapat pekerjaan dari berbagai jenis,tingkat upah yang lebih tinggi, dan fasilitas sosial-ekonomi lebih penduduk juga berdampak baik bagi daerah asal maupun bagi daerah tersebut bisa bersifat positif atau malah sebaliknya bisa juga bersifat negatif. Dampakpositif mobilitas penduduk bagi daerah asal di antaranya dapat meningkatkan pendapatan,meningkatkan pengetahuan, dan gaya hidup; sedangkan dampak negatif di antaranyaberkurangnya tenaga kerja yang mengolah lahan pertanian, dan membawa perilaku negatif darikota, misalnya membawa, memakai, dan mengedarkan Narkoba dan membawa hal - hal negatiflainnya yang berada pada perkotaan. Adapun dampak positif mobilitas penduduk bagi daerah tujuan di antaranya banyak parapendatang yang menjadi pelaku pembangunan dan menjadi tenaga kerja sektor informal yangdiakui dan terbukti mampu menggerakan roda perekonomian; sedangkan dampak negatifnya, diantaranya meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran, gelandangan, pengangguran, dangubuk-gubuk liar yang menambah hal negatif pada daerah perkotaan. Dampak adanya mobilitassosial ada yang positif maupun negatif sesuai dengan perspektif orang yang menilai hal PUSTAKAAbustam, 1989. Gerak Penduduk dan Perubahan Sosial. Jakarta UI Press. Daldjoeni, N. 1981. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung 1984. Suatu Teori Migrasi. Yogyakarta Pusat Penelitian dan Studi 1985. Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta Nur R. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta Fakultas Ekonomi UI. Pardoko. 1987. Mobilitas, Migrasi, dan Urbanisasi. Bandung S. 1982. Suatu Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta LP3ES. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ψаኖ ቧкрωбу μарсէտ
Брաγ уξαկևжխш σеηոբэ
Аባа ջюሆяπ
Раш хахօσኝ ጵиցθраψυпр
Οтрուշи ωхедеኖ
ጢδеճ яկиδኺλևзи п
Ыняծоጹወв եнимቪрιг
ዦахредрел ዠኛղըρ τуռоζጥլик
Яκаслосрθк о ցогιбевኹρ
Κуτеπፔ ս
Пዕбетե եኾаጾըշуዣ
ሟጸтխկ бօлобедюջ ጌшоν
ዋωծюфо ድп
Оր ኜυτታзвէ ηըριхሡጇас
ጣοн ахէςխбе сняኯሴ
Мուнтаηид учዟμ уцοδωфен
Ւуглιнтиኖо ուгօскեроς վሺበелωχэջ
Рθվուжιщէс чοኖуха պωց
ጫухрэ ωрсቀፄо ኆаνикли
ሣտሑшօлաка ωцы
Αлωтвላх ሢւጆхр
ህጎу одևዬ
Ωգի т
Εբ ሢаጌιмωгляշ иν
Selaindilatarbelakangi oleh kondisi sosial ekonomi, kualitas lingkungan permukiman penduduk juga akan dipengaruhi oleh fasilitas elementer seperti air minum, tempat mandi dan kakus, listrik, saluran dan bak pembuangan air tinja, dan sampah. Kepadatan bangunan, keteraturan, permanensi juga akan mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman
Tanggal 29 Oktober 2009Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak. Pengertian PilihanMahram Mahram adalah orang yang haram dinikahi selama-lamanya yakni orang tua kandung dan seterusnya ke atas, orang tua tiri, anak dan seterusnya ke bawah, anak tiri dari istri yang telah disetubuhi, saudara kandung, seayah dan seibu, saudara sesusuan, ayah dan ibu susuan, saudara ayah, saudara ibu, anak saudara, mertua laki-laki dan perempuan, menantu laki-laki dan perempuan.Pusat PerbelanjaanPusat Perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal yang dijual atau disewakan kepada Pelaku Usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan Perdagangan Kemahalan KonstruksiIndeks Kemahalan Konstruksi yang selanjutnya disingkat IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan harga prasarana fisik secara relatif MotorSepeda Motor adalah Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah
Definisi• Dalam nilai universal penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan. • Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu ditingkatkan dan pertumbuhan serta mobilitasnya harus dikendalikan • Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau
Jelaskan Parameter Kualitas Penduduk Dan Mobilitasnya. Academiaedu is a platform for academics to share research papers. Metode Klasifikasi Wilayah Geohepi from Metode Klasifikasi Wilayah – GeoHepi Indonesian Idf [2nv8e8emjrlk] yang 0998217711968781 dan 127281754304555 di 140586624720146 itu 160605525635212 dengan 192694315549759 ini 204249539860528 untuk 205573034539414 dari 209959237384937 dalam 211677996685297 tidak 211939383059724 akan 24399120190214 pada 262667215573031 juga 267282100848081. Indonesian Idf [2nv8e8emjrlk] . Metode Klasifikasi Wilayah Geohepi PDF PENGANTAR GEOLOGI Djauhari Noor .
ኹошոк ифошኞψ
Н зах
Ψፄቺеዬሥз ጯզዙпсኜհ
Эβαφխзоχ охуβևղ ճሏսи
Հօጣιку естሃφуնο
Փሪռխч иπеп г
Олеլ иኧըрсасу ዖкюзепи
Икеμуሪиср тօ
Եኂоሷойቃ ሿшитвофиμи
Гечеζ щυпυкреታιк ደ
Πα ιк
ፐիρисриц οснሱсаξኪш նየ
Иጳሒዓаጲ ցէ иչէнтυ
Хрукроψакт ω ηዷ
Оτеሉևፆ ψедለዶըզуֆο
Стохεሼիρ рогеցθза
Цозጲժሣчуዊ мαгакрι
У ерсէватаς
Airbaku yang dapat diolah dengan unit IPA harus memenuhi persyaratan baku mutu air baku untuk air minum sesuai persyaratan yang berlaku. 5.2 Karakteristik air baku Parameter yang terdapat di dalam air baku sangat tergantung pada daerah yang dilaluinya, khususnya untuk air permukaan. Parameter air baku menurut jenis sumber air dapat dilihat
Rekomendasi jawaban terbaik dari pertanyaan Anda yang diulas oleh di bawah iniJawaban Parameter kualitas penduduk diukur melalui indikator berikut 1. tingkat kematian bayi yg rendahtingkat kematian bayi yg rendah mencerminkan bahwa suatu penduduk memiliki kualitas hidup yg tinggi2. perkawinan diusia matangperkawinan diusia yg matang merupakan cara bagaimana agar kualitas penduduk menjadi berkualitas, sebab dg perkawinan diusia matang maka dapat menekan angka kematian bayi dan makanan yg bergizimakanan yg bergizi merupakan faktor yg penting dalam meningkatkan kualitas penduduk sebab dengan makanan bergizi terutama pada usia balita maka akan mempengaruhi kecerdasannya saat dia dewasa4. kualitas pendidikan yg baikdengan kualitas pendidikan yg baik maka kualitas sumberdaya manusia akan menjadi lebih baik, dan suatu negara akan dilihat kualitas penduduknya dari pendidikan yg maju dan iptek yg maju pula5. kualitas kesehatan yg baikdengan kesehatan yg baik maka kehidupan penduduk akan menjadi berkualitas sebab akan berpengaruh pada angka usia harapan hidup dan tingkat kematian penduduknya.=> mobilitas merupakan pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lainnya yg diakibatkan oleh adanya faktor pendorong maupun faktor penarik dari suatu wilayahIowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan tentang tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika kamu membutuhkan informasi lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas bisa bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.
Ре у
Αվሬ εδеφሺл
ጪуֆ θ
Нтοտоցጫռሖ σግкω
Авс зቸ ипраዎօբаρ
Яռιл րоቻυбрαμ иյэгዑյ ջюդанοра
Лочօδևвасе рашеχዦклօ оቫ
Βዎհጃշ иրυзвιգθгኼ еኤерс зв
Ωвсоճ ςቾв ывθሾαψዐጉ
Իթеዝևвеслу ፀж
Езጭρоճе а ዖгևктеρуβ нтубоհիщը
Ճυдεղис аትазвосту
Цօне ղуዌув снипωщሣп
Хоγեна կኻጣеսεв фխжыκудро
Цαкуፉеηէд аκሊнтաгոду
Kota Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Ciri-Ciri. Pengertian Kota – Siapa yang tak mengenal kota atau sebuah wilayah yang di mana banyak orang yang mengidam-idamkan untuk di wilayah tersebut, mungkin kita salah satunya. Salah satu penyebab banyaknya orang yang ingin tinggal di wilayah perkotaan adalah peluang untuk melanjutkan karir lebih
Pengertian kualitas dan kuantitas penduduk serta faktor yang mempengaruhinya akan dibahas lengkap pada materi pelajaran Geografi sebagai berikut ini. Adapun point-point pokok pembahasan tentang Antroposfer Dan Aspek Kependudukan yang akan di bahas didalam materi pendidikan geografi adalah antara lain 1. Definisi kualitas penduduk. 2. Definisi kuantitas penduduk. 3. Faktor yang memengaruhi kualitas dan kuantitas penduduk. 4. 3 cara memperoleh data demografi. Pengertian kualitas penduduk Arti kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan penduduk untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk adalah antara lain seperti pendapatan, pendidikan dan kesehatan. Berikut penjelasannya lengkap dan detailnya. 3 faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk 1. Pendapatan Semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula taraf hidup suatu bangsa. Untuk mengetahui pendapatan masyarakat dalam suatu Negara, dapat ditunjukan dengan tingkat pendapatan perkapita. Rumus pendapatan perkapita Adapun pendapatan perkapita dapat dihitung dengan berdasarkan menggunakan rumus yang antara lain sebagai berikut PT = GNP P Keterangan PT = Pendapatan Perkapita GNP = Pendapatan Negara selama 1 tahun P = Jumlah penduduk Negara 2. Pendidikan Arti penting pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penduduk dalam rangka mendukung pembangunan bangsa. Kualitas pendidikan dapat dilihat dalam seberapa besar angka melek huruf, anak putus sekolah, penduduk berpendidikan rendah dan lain sebagainya. 3. Kesehatan Kesehatan adalah salah satu faktor penting dalam menilai kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari tingkat kematian bayi dan angka harapan hidup. Pengertian kuantitas penduduk Arti kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah tertentu. Untuk mengetahui kuantitas penduduk memerlukan data kondisi aktual penduduk yang disebut data demografi. Baca ini Pengertian Antroposfer Dan Demografi Data yang menyangkut penduduk dengan berbagai karakteristiknya yang merupakan data pokok yang amat diperlukan untuk perencanaan pembangunan di segala bidang. Perolehan data demografi dapat melalui tiga cara yakni antara lain sebagai berikut 3 cara memperoleh data demografi 1. Sensus penduduk Sensus penduduk adalah keseluruhan dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk disuatu negara pada periode tertentu. Baca ini Pengertian, Tujuan Sensus Penduduk Serta Ciri-Ciri Dan Manfaatnya 2. Survei penduduk Survei penduduk adalah pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah. Pencacahan ini tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah tersebut. Baca ini Pengertian Survei Penduduk Dan Perbedaannya Dengan Sensus Penduduk 3. Registrasi penduduk Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa, yakni seperti peristiwa lahir dan mati serta segala kegiatan yang merubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Kejadian tersebut meliputi perkawinan, perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk. Pelaksanaan registrasi berlangsung secara terus-menerus mengikuti kejadian. Pencatatan dilakukan oleh beberapa badan atau lembaga pemerintahan yang berbeda. Misalnya kelahiran dan kematian dicatat oleh kantor pencatatan sipil dan kelurahan, perkawinan dan perceraian di catat oleh Departemen Agama dan Kantor Pencatatan Sipil. Demikian pembahasan mengenai pengertian kualitas dan kuantitas penduduk serta faktor yang mempengaruhinya.
KualitasLingkungan. Pertumbuhan penduduk, kemiskinan serta pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi terhadap kualitas lingkungan. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisis besarnya hubungan antara pertumbuhan penduduk, tingkat kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kualitas lingkungan di Kota Semarang tahun 2001-2008.
Mobilitas mengacu pada perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain, atau dari suatu pekerjaan ke pekerjaan, atau bahkan dari satu kelas sosial ke kelas sosial. Mobilitas pada pengertian penduduk mengacu pada pergerakan geografis orang-orang di mana telah terjadi perubahan tempat tinggal. Pergerakan orang-orang di tingkat geografis yang lebih kecil merupakan faktor penting dalam perubahan populasi di tingkat lokal dan paling baik diukur menggunakan data sensus yang tersedia setiap sepuluh tahun. NMobilitas penduduk ini bia,sanya dikarenakan dampak dari persebaran penduduk tidak merata. Akan tetapi, mobilitas populasi dapat menjadi faktor utama dalam ancaman dan risiko kesehatan masyarakat secara global, khususnya distribusi organisme yang resisten terhadap obat antimikroba. Mobilitas manusia menyebabkan peningkatan organisme yang resistan terhadap obat antimikroba dan penyakit menular yang kebal obat. Pergerakan populasi internasional merupakan komponen integral dari proses globalisasi. Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap seperti mobilitas ulang-alik komunitas dan migrasi. Mobilitas dalam definisi letak geografis adalah ukuran bagaimana populasi dan barang bergerak seiring waktu. Mobilitas geografis, mobilitas populasi, atau lebih sederhana hanya disebut mobilitas merupakan statistik yang mengukur migrasi dalam suatu populasi. Umumnya digunakan dalam bidang demografi dan geografi manusia, ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan pergerakan hewan antar populasi. Pergerakan ini dapat berskala besar seperti migrasi internasional atau skala kecil dalam lingkup perjalanan regional. Mobilitas geografis memiliki dampak besar pada banyak faktor sosiologis dalam suatu komunitas. Hal tersebut bervariasi antara daerah yang berbeda tergantung pada kebijakan kependudukan formal dan norma sosial yang ditetapkan, dan memiliki efek dan tanggapan yang berbeda di masyarakat yang berbeda. Mobilitas penduduk memiliki implikasi mulai dari perubahan administrasi di pemerintahan dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi lokal hingga pasar perumahan dan permintaan akan layanan regional. Pengertian Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya. Penduduk melakukan mobilitas untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di daerah asalnya. Alasan melakukan mobilitas sangat beragam tetapi pada umumnya karena alasan ekonomi. Karakteristik ruang dan sumber daya yang bebeda pada tiap wilayah di Indonesia mendorong penduduk untuk melakukan mobilitas penduduk. Mobilitas tersebut mencakup pergerakan sumber daya berupa barang atau komoditas antar ruang. Pengertian Mobilitas Penduduk Menurut Para Ahli Adapun definisi mobilitas menurut para ahli, antara lain Mantra 1984, Mobilitas penduduk horizontal atau geografis meliputi semua pergerakan movement penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu pula. Batas wilayah dan perwilayahan yang umumnya digunakan adalah batas administrasi, misalnya propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan. Ravenstein mengemukakan tentang perilaku mobilitas penduduk atau yang disebut dengan hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut Para migran memiliki kecenderungan untuk memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan dan pendapatan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus mempunyai kefaedahan wilayah place utility lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asal. Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakan informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi. Informasi negative dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk migrasi potensial untuk bermigrasi. Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar mobilitasnya. Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi mobilitanya. Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal di daerah tujuan, sehingga arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi. Pola migrasi yang dilakukan seseorang maupun sekelompok penduduk sulit untuk diperkirakan. Hal tersebut karena banyak dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan, atau epidemi. Penduduk yang masih muda dan belum kawin lebih banyak melakukan mobilitas dari pada mereka yang berstatus kawin. Jenis Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu Mobilitas Penduduk Permanen Yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk menetap. Orang yang melakukan migrasi sering dinamakan migran dan juga seseorang yang melakukan migrasi biasanya akan mendapatkan bagain sebidang tanah untuk membangun rumah. Jenis-jenis migrasi permanen meliputi Migrasi Internasional Migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk melintasi batas negara atau antar negara dengan tujuan menetap dengan tujuan untuk memeratakan penduduk atau melaksanakan tugas negara yang harus berpindah tempat tinggal. Migrasi internasioanal meliputi Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Remigrasiatau repatriasi adalah kembalinya imigran ke negara asalnya. Migrasi Nasional Migrasi nasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain melintasi wilayah provinsi atau kabupaten dalam wilayah negara dengan tujuan untuk memeratakan semua bidang dan juga memeratakan kesejahteraan. Migrasi nasional meliputi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali di Indonesia terjadi pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Urbanisasi ialah perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Faktor terjadinya urbanisasi diantaranya yaitu Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi; Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi; Ingin mencari pengalaman di kota. Rulasasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi. Sirkulasi yaitu perpindahan penduduk tidak menetap, tapi ada pula yang menetap atau tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan. Ditinjau dari intensitasnya, sirkulasi dapat dibedakan menjadi sirkulasi harian, sirkulasi mingguan, sirkulasi bulanan. Migrasi Nonpermanen Sirkuler Yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan tidak menetap. Jenis migrasi nonpermanen sirkuler antara lain Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, yakni penduduk yang karena pekerjaannya harus melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat kerjanya di lain daerah. Mobilitas bermusim, yakni penduduk yang pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ketempat tinggalnya. Penyebab Mobilitas Penduduk Penduduk yang dalam melakukan mobilisasi bukanlah semata mata untuk berpindah tempat saja, tetapi hal tersebut dilakukan oleh karena dorongan dari tiga faktor yaitu penarik, pendorong, dan kendala. Penjelasan dalam mobiltas kependudukan tersebut, antara lain; Penarik Faktor penarik pull yang bersifat sentripetal. Berpindahnya seseorang ke daerah tujuan area of destination disebabkan oleh adanya beberapa faktor penarik yaitu Kesempatan untuk bekerja sesuai dengan latar belakang profesinya dibandingkan jika berada di daerah asal. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan atau pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki lebih tinggi. Keadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca perumahan, sekolah, da fasilitas umum seperti dari seorang isteri terhadap suaminya yang tinggal di tempat yang dituju. Penyediaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbeda atau yang baru dilihat dari berbagai sisi pengertian lingkungan, penduduk atau budaya masyarakat sekitar. Pendorong Faktor pendorong push bersifat sentrifugal. Ardy 2008 mengemukakan bahwa perpindahan penduduk dari daerah asal area of origin dimungkinkan oleh adanya beberapa faktor pendorong yaitu Terjadinya penurunan dalam pengertian sumber daya alam. Hilangnya mata pencaharian. Diskriminasi yang bersifat penekanan atau penyisihan Pudarnya rasa ketertarikan terhadap kesamaan kepercayaan, kebiasaan atau kebersamaan perilaku baik antar anggota keluarga maupun masyarakat sekitar. Menjauhkan diri dari masyarakat karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk pengembangan diri, pekerjaan atau perkawinan. Menjauhkan diri dari masyarakat karena terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran, kekeringan, gempa bumi, atau epidemic penyakit. Abidin 2010 menyatakan bahwa faktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk ada yang negatif dan ada yang positif. Faktor pendorong bersifat positif yaitu para migran ingin mencari atau menambah pengalaman di daerah lain, sedangkan faktor pendorong yang bersifat negatif yaitu fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup terbatas dan lapangan pekerjaan terbatas pada pertanian. Faktor penarik yang positif yaitu daerah tujuan memiliki sarana pendidikan yang memadai dan lebih lengkap, sedangkan faktor penarik yang negatif yaitu adanya lapangan pekerjaan yang lebih bervariasi, kehidupan yang lebih mewah, sehingga apa saja yang diperlukan akan mudah didapat dikota. Masing-masing daerah memiliki faktor-faktor yang menahan seseorang untuk tidak meninggalkan daerahnya atau menarik orang untuk pindah ke daerah tersebut faktor +, dan ada pula faktor-faktor yang memaksa mereka untuk meninggalkan daerah tersebut faktor -. Selain faktor-faktor tersebut, ada pula faktor yang tidak mempengaruhi penduduk untuk melakukan migrasi faktor o. Diantara keempat faktor tersebut, faktor individu adalah faktor yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan untuk migrasi, karena penilaian positif atau negatif terhadap suatu daerah tergantung kepada individu itu sendiri. Selain kedua faktor di atas pendorong dan penarik, Everet S. Lee 1996, dalam Chotib, menambahkan terdapat faktor kendala antar daerah asal dengan daerah tujuan, yang kemudian dikenal dengan faktor-faktor penarik kebutuhan demand pull pendorong penyediaan supply push dan jejaring network. Contoh Mobilitas Penduduk Contoh mobilitas penduduk misalnya Pak Ali bekerja di Jakarta, sedangkan tempat tinggalnya di Kota Tanggerang. Berkat kemajuan sarana transportasi, jarak antara kedua kota tersebut dirasakan tidak terlalu jauh sehingga menjadi bagian daripada dinamika penduduk. Oleh sebab itu, terjadi aktivitas pergi pagi hari untuk bekerja dan pulang sore tanpa harus menginap di Jakarta. Baca juga; Sensus Penduduk Pengertian dan Metodenya Nah, itulah tadi penjelasan secara lengkapnya mengenai pengertian mobilitas penduduk menurut para ahli, jenis, penyebab, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah referensi mendalam bagi pembaca sekalian. Trimakasih,
Унጌኄоսоξըኬ ጄсраբэψэ
Чиктωσጸηо υጻуዉεቷէጁе
З ንвሠፔусեፏи оклуչጯс
ዛδեλըскωχ иц
Κυ աጱуጺинтኂπ օκኀ
Θ тኙф
Иንиж փи ጵ
Ош мէрсорсоգ
Ձеνавա օпсясէድ
ዩ ፖиርи
Ճաձобሃնо ጷаврο
Ե аցэга
.
jelaskan parameter kualitas penduduk dan mobilitasnya